foto:space.com
Gambar gerhana matahari total |
Namun di tahun ini atau lebih tepatnya di bulan maret ini negara-negara eropa tersebut yang sudahbanyak memanfaatkan pembangkit listrik tenaga surya tersebut mengalami kekhawatiran yang luar biasa, semkain besar pembangkit tenaga surya yang mereka miliki dan operasikan semakin besar pula ke khawatirannya. Kenapa? Ya karena bulan maret ini lebih tepatnya hari ini jumat 20 maret 2015 di bentangan wilayah eropa akan mengalami fenomena alam yang besar dan jarang terjadi, yaitu gerhana matahari.
Untuk di sebagian
wilayah eropa gerhana matahari tahun ini akan menjadi gerhana
matahari total, dan sesuai perkiraan para pakar hal tersebut akan
berdampak sangat signifikan terhadap lumpuhnya pembangkit listrik
tenaga surya. Pada fenomena gerhana matahari total cahaya matahari
yang menjadi sumber energi untuk pembangkit listrik tenaga surya akan
terhalang selama beberapa jam, sehingga pada saat itu sel surya yang
menjadi tulang punggung untuk menyuplai listrik tidak akan bisa
melakukannya dengan baik.
Gerhana matahari
hanya terjadi beberapa jam saja dan tidak lebih lama dari malam hari,
lantas kenapa ini akan menjadi kekhawatiran pembangkit listrik tenaga
surya? Ya memang gerhana matahari hanya terjadi beberapa jam saja,
namun sebagian negara-negara di eropa saat ini sudah tergantung
dengan pembangkit listrik tenaga matahari tersebut. Jerman sebagai
salahsatu contoh negara yang saat ini cukup tergantung dengan
pembangkit listrik tenaga surya tersebut, sekitar 7% pasokan listrik
di negara itu sudah menggunakan energi matahari sebagai sumbernya.
Menurut seorang ahli
dari perusahaan Opower, Barry Fischer, gerhana yang akan terjadi ini
akan menyebabkan turunnya produksi energi listrik tenaga surya bisa
mencapai 2,7 kali lebih cepat dari kondisi normal, namun lonjakan
fluktuasinya bisa terjadi 3,5 kali lipat lebih cepat. “seperti efek
ketapel.” ujar Fischer.
Dengan pasokan yang
menurun tersebut, bisa jadi ada sebagian pemakai yang tidak akan
mendapat jatah pasokan energi, nah bila itu terjadi inilah yang akan
menjadi kekhawatiran tersebut. Karena bisa pemakai yang nantinya
tidak dapat pasokan listrik tersebut termasuk lembaga-lembaga atau
industri-industri yang penting tentu akan menjadi kerugian yang
sangat besar.
Kekhawatiran
tersebut tentu tidak hanya disimpan dalam kepala atau hati, dengan
kekhawatiran tersebut para ahli mencari cara untuk mengatasinya
dengan mempersiapkan alternatif energi ataupun cadangan energi
listrik untuk menggantikan saat terjadinya gerhana matahari tersebut.
Di jerman sendiri untuk program pembangkit listrik tenaga surya ini
mempunyai target yang cukup besar 66 gigawatt di tahun 2030.
Sementara fenomena
gerhana matahari tidak akan berakhir di tahun ini saja, menurut
perkiraan gerhana matahari akan terjadi lagi tahun 2048. Dan di
tahun-tahun sebelumnya pun gerhana matahari total juga terjadi,
terakhir kali gerhana matahari total tersebut muncul pada tahun 1999
silam.
Untuk indonesia,
dengan melimpahkan energi matahari yang melaluinya, kapan akan ada
terobosan seperti ini? Saya sudah pernah melihat penelitian
pemanfaatan energi matahari dengan skala yang cukup lumayan besar
(untuk indonesia) di kota bandung, yaitu di LEN ( Lembaga Elektronika
Nasional) yang sekarang menjadi PT LEN Industri. Disana ada suatu
arean kebun energi surya di dekat lapangan parkir, yang konon sudah
mampu menghidupi kebutuhan energi di salah satu gedungnya yang
mempunya beberapa lantai untuk perkantoran. Namun bagaimanakah
perkembangannya? …. tetapi dari portal perusahaannya masih
menyediakan produk energi terbarukan tersebut. Anda bisa melihatnya
di sini.
Dan semoga pemerintah sebagai regulator ikut mendukung
program-progran eneri terbarukan.
Salam nyawer ide
…...
[wic]
0 comments:
Post a Comment