foto:yukiwaterfilter.com
Hidroponik sistem
vertikal
|
Teknologi Hodroponik
saat ini mulai berkembang seiring dengan berkurangnya lahan,
kebutuhan kualitas hasil panen dan beberapa faktor lainnya termasuk
cuaca dan lain sebagainya. Hodroponik sendiri adalah suatu metode
bercocok tanam yang dilakukan tanpa menggunakan media tanah seperti
pada metode cocok tanam konvensional. Sumber makanan yang didapatkan
oleh tanaman berasal dari media air yang diberi beberapa bahan
mineral dan nutrisi lainnya yang dibutuhkan oleh tanaman untuk tumbuh
dan berkembang. Dengan cara seperti ini kita dapat mengontrol unsur
hara atau nutrisi yang ada pada air yang digunakan sesuai dengan
kebutuhan masing-masing tanaman.
Menanam hidroponik
selain sudah diterapkan oleh industri pertanian modern saat ini juga
sedang menjadi trend alternatif bagi kalangan rumah tangga atau
perorangan untuk memenuhi kebutuhan pangan sendiri disamping sebagai
penyaluran hobi. Untuk skala ini bahkan hiroponik saat ini sudah
banyak di integrasikan dengan budidaya ikan yang pada umumnya sering
kita sebut sebagai sisitem aquaculture.
Berikut beberapa
keuntungan bertanah menggunakan hidroponik yang antara lain :
> Memberikan produk
dengan kualitas yang lebih baik tanpa terpengaruh dengan kualitas
tanah tempat daerah budidaya, hal ini karena menag hidroponik tidak
memerlukan media tanah.
> Meningkatkan rasio
produksi dengan luasan area yang relatif kecil, karena dalam sisitem
hidroponik sangat memungkinkan di lakukannya sistem tanam vertikal.
> Penggunaan air yang
lebih efisien karena air tidak hilang terserap tanah seperti pada
sistem tanam konvensional. Dalam hal ini juga penyiraman tanaman
jadi tidak diperlukan dan digantikan dengan kontrol air sebagai media
tanam. Dan masih banyak lagi kelebihan yang lain.
Banyak tanaman yang
sudah bisa di budidayana dengan sistem ini, mulai dari sayur-sayuran
ataupun buah-buahan pada tumbuhan dengan batang tidak keras seperti,
melon, semangka, strobery, tomat, vabe dan lain-lain.
Secara garis besar ada
dua teknik pada hidropinik yaitu teknik menggunakan media bantu dan
teknik tanpa media bantu. Media bantu disini bisa berupa limbah sabut
kelapa, limbah serbuk kayu dan limbah-limbah sejenisnya ataupun bisa
menggunakan media buatan seperti semacam busa. Untuk mencapai hasil
yang baik media dari limbah harus diolah terlebih dahulu, terutama
untuk menghilangkan bakteri dan jamur yang bisa menganggu pertumbuhan
tanaman.
Pada teknik tanpa media
biasanya menggunakan dua metode yaitu teknik larutan statis dan
teknik larutan alir. Perbedaan mendasar dari teknik ini adalah pada
teknik statis air yang digunakan ditempatkan pada suatu wadah
tersendiri sedangkan pada teknik alir air akan di alirkan terus
menerus melalui akar tanaman. Kelebihan dari teknik alir adalah
memudahkan kontrol kualitas air dan nutrisi yang bisa dilakukan dari
satu tempat penampungan pusat sehingga proses penambahan nutrisi
ataupun pengantian air bisa dilakukan dengan mudah. Dengan teknik
alir kita perlu mendesain sistem sirkulasi air yang bisa di
distribusikan ke setiap tanaman dan memerlukan pompa untuk menjaga
air tetap bersikulasi ke semua tanaman.
Bersambung.........
[aw]
0 comments:
Post a Comment